Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Tersangla Pihak Kerja Bank tak Hanya Jual Data Ilham Bintang, Tetapi Kuras Seluruh Uangnya



Seputarandetikterkini - Satu dari 8 tersangka yang dijerat polisi dalam kasus pembobolan rekening Ilham Bintang ternyata seorang pegawai bank. Dia disebut sudah beberapa kali menjual data nasabah bank--bukan hanya Ilham Bintang--ke para pelaku kejahatan.

"(Tersangka berinisial) H, laki-laki. Dia kerja di salah satu bank di Jakarta, ini Bank Bintara Pratama Sejahtera," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Diketahui H merupakan Hendri Budi Kusumo. Dia disebut polisi berperan menjual data nasabah bank karena memiliki akses pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara itu tersangka lain yang dijerat yaitu D, R, HN, W, AY, TR, dan JW.

"H punya akses bisa dapat SLIK OJK atau slip OJK. Di situ ada data-data pribadi lengkap seseorang yang memiliki rekening atau limit rekening yang ada secara random dia bisa tahu semua," kata Yusri.

"Dia menggunakan kewenangannya ini untuk berbuat jahat, dia menjual ke orang-orang yang nggak bertanggung jawab termasuk ke D," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Panit 2 Subdit 4 Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Hendro Sukmono menyebut perbuatan H itu bukan hanya sekali ini dilakukan. Tercatat, H sudah menjual data nasabah selama 1 tahun terakhir.

"Dia jual sejak Januari 2019. Dia jual dulu dari Januari sampai Desember 2019 dia jual Rp 100 ribu (per satu data). Per 6 Januari dia jual Rp 75 ribu," kata Hendro.

Hendro menyebut dalam satu hari H menjual data sebanyak 50 data. H menjual ke berbagai orang termasuk ke tersangka D yang sudah membobol rekening Ilham Bintang.

"Oknum H itu per hari rata-rata dia jual 50 data. Keuntungan yang kami rekap dari Januari 2019 sampai Februari 2020 sudah hampir Rp 400-500 juta," kata Hendro.

"Memang si H tidak mau tahu siapa yang beli. Awalnya dia buka akun Facebook jual beli SLIK OJK kemudian berdatangan banyak orang menghubungi. Setelah itu akunnya dihapus ya sudah beberapa orang yang menjadi langganan, komunikasi terus," imbuh Hendro.

Seperti diketahui, Ilham Bintang melaporkan kasus pembobolan ponsel dan rekening ke Polda Metro Jaya pada 17 Januari 2020. Polisi mengusutnya hingga menangkap 8 tersangka itu. Para tersangka memiliki peran masing-masing mulai dari otak perencanaan, membuat SIM card korban, membuat KTP palsu korban hingga menguras uang Ilham Bintang yang diketahui mengalami kerugian sekitar Rp 300 juta.

(sam/dhn)

Posting Komentar

0 Komentar