Seputaran detik terkini - Sejak virus corona merebak di sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia, harga masker langsung melejit. Hal itu sontak menuai keluhan dari masyarakat.
Pasalnya, masker di tengah wabah virus corona telah menjadi kebutuhan utama masyarakat sebagai upaya untuk menghindari penyebaran virus asal Wuhan itu.
Kenaikan harga masker tersebut disinyalir lantaran ulah oknum tak bertanggung jawab yang mencoba memanfaatkan kepanikan masyarakat terhadap virus corona dengan menjual masker seharga berkali-kali lipat dari harga normal.
Hal itu pun diantisipasi oleh Pemprov DKI Jakarta. Lewat PD Pasar Jaya, Pemprov mengambil langkah pengadaan 1.450 boks masker.
“Manajer humas Pasar Jaya ada pengadaan 1.450 boks masker. Per boks Rp 300 ribu, per lembar Rp 6.500,” kata Asisten Bidang Kesra Pemprov DKI sekaligus Ketua Tim Tanggap COVID-19 Catur Leswanto, seperti dilansir dari Kumparan, Kamis, 5 Maret 2020.
Kendati telah menyiapkan pengadaan masker, pihaknya belum bisa merinci soal pendistribusian masker-masker tersebut.
Nantinya, kata Catur, hal tersebut akan dijelaskan oleh pihak PD Pasar Jaya.
“Khusus untuk itu nanti akan ada penjelasan tersendiri dari Pasar Jaya,” ujarnya.
Catur juga menjelaskan soal call center Pemprov DKI Jakarta yakni 112 dan 119 terkait virus corona.
“Sudah ada 2.689 panggilan masuk dari warga. Hal ini membuat kegiatan di posko berintensitas tinggi,” ujarnya.
Sekedar diketahui, sebelum virus corona merebak harga masker merek biasa dibanderol seharga Rp 30 ribu per kotak.
Adapun pihak PT Kimia Farma telah mengumumkan harga masker yang mereka jual seharga Rp 2.000 per lembar di apotek.
Namun, stok tersebut dijual terbatas kepada tiap masyarakat. Pembeli di apotek Kimia Farma hanya diizinkan membeli 2 lembar masker per hari.
(bid/dib)
0 Komentar