Seputaran detik terkini - Sel tahanan ternyata tidak
menghindarkan seorang tersangka pemerkosa anak kandung sendiri dari
bulan-bulanan massa. Adalah TS yang merupakan seorang bapak yang tega
menggauli anaknya sendiri pada akhirnya tewas karena dikeroyok di dalam
sel tahanan.
Bermula pada Jumat, 25 September 2020 saat polisi
mendapatkan kabar bila TS telah diamankan kepala desa setempat di
Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara. Nyawa TS diselamatkan lebih
dulu karena diamuk masyarakat setempat setelah diduga melakukan
pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri.
"Masyarakat
menghakimi tersangka TS diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap
putri kandungnya sehingga diamankan kepala desa," kata AKBP Robinson
Simatupang selaku Kapolres Sergai kepada wartawan, Minggu (27/9/2020).
Polisi
melakukan penyelidikan dan menetapkan TS sebagai tersangka. Dia dijerat
Pasal 81 ayat (1) ,(2), (3) Jo Pasal 76 D Subs Pasal 82 Ayat (1) (2) Jo
Pasal 76 E dari UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Peraturan Pemerintah
Pengganti UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak.
Setelahnya
TS ditahan di ruang tahanan kepolisian bersama tahanan-tahanan perkara
lain. Baru semalam menginap di tahanan, terjadi keributan pada Sabtu, 26
September 2020 dini hari. Ternyata keributan itu terjadi berkaitan
dengan TS yang ditemukan sudah tergeletak di dalam sel tahanan.
"Tersangka
kemudian dilarikan ke RSU Sultan Sulaiman Sei Rampah untuk dilakukan
perawatan, namun sekitar pukul 06.10 WIB nyawa tersangka tidak tertolong
lagi dan meninggal dunia selanjutnya diautopsi di RS Bhayangkara
Medan," tutur Robinson.
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap
tahanan di blok sel itu. Diketahui bila para tahanan lain tidak menyukai
TS yang telah mencabuli anak sendiri sehingga terjadilah pengeroyokan
pada TS.
"Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa 17 tahanan
menjelaskan tidak suka dan benci terhadap tersangka karena telah
melakukan persetubuhan dengan anak kandung sendiri," kata Robinson.
Buntutnya 17 tahanan itu pun dipisah selnya. Polisi masih mendalami persoalan pengeroyokan ini.
"Untuk sementara dipisah," kata Kasubbag Humas Polres Serdang Bedagai, AKP Sofyan.
Dia
hanya memastikan pengeroyokan itu terjadi karena para tahanan kesal
pada TS. Pengeroyokan itu disebut dilakukan dengan tangan kosong.
"Pakai tangan kosong, kan satu sel mereka dengan korban," kata Sofyan.
(dhn/dhn)
0 Komentar