Cerita Mahasiswa Aceh 'Terjebak' di Wuhan China: Terisolasi di Kamar Kos Akibat Virus Korona


Seputarandetikterkini - Sapriadi tidak menyangka liburan musim dinginnya ke Kota Wuhan Provinsi Hubei, China membuatnya 'terisolasi' akibat virus corona. Mahasiswa asal Aceh ini khawatir karena korban meninggal akibat virus tersebut semakin banyak.

Sapriadi menceritakan dirinya kuliah di Jilin International Studies University (JISU) di Changchun, China. Pada 14 Januari, dia bersama seorang temannya yang juga asal Aceh berangkat dari Jilin ke Kota Shanghai untuk liburan.

Kebetulan perkuliahan mereka sedang libur. Enam hari berselang tepatnya 20 Januari, Sapriadi berangkat dari Shanghai menuju Kota Wuhan. Niat awal hanya beberapa hari saja di sana, lalu balik ke Beijing.

"Niat saya pertama ke Wuhan untuk liburan tapi pada akhirnya saya tidak bisa ke mana-mana lagi. Untuk sementara saya hanya bisa menetap di Wuhan, karena semua akses transportasi ditutup. Jadi kami hanya bisa berdiam di kamar," kata Sapriadi saat dihubungi wartawan dari Banda Aceh.

Sapriadi mengaku, setelah ada kasus virus corona di Kota Wuhan, rencananya untuk balik tidak sesuai rencana. Dia mendapat informasi dari maskapai pada 22 Januari bahwa tiket pesawatnya secara otomatis dibatalkan.

Hal itu karena Pemerintah China sudah menutup seluruh akses transportasi dari Wuhan. Suasana kota berubah bak kota mati. Sapriadi bersama teman-temannya kini menghabiskan waktu di kamar asrama bersama mahasiswa Aceh yang kuliah di Wuhan.

Menurut Sapriadi, dirinya memilih liburan ke Wuhan karena suhu di Jilin minus 20 derajat dan setiap hari turun salju. Selain itu, dia juga ingin bersilaturahmi dengan mahasiswa Tanah Rencong yang ada di Wuhan.

Sapriadi mengaku belum mengetahui hingga kapan berada di Wuhan. Dirinya juga khawatir dengan kondisi di kota tempat virus pertama itu muncul.

"Alhamdulillah secara fisik kami sehat-sehat saja (sekarang), tapi batin kami sangat khawatir dengan kondisi saat ini, karena sekarang semakin hari korbannya semakin bertambah," jelasnya.

Menurutnya, Pemerintah Aceh sudah mulai mengirimkan bantuan dalam bentuk uang untuk mahasiswa yang berada di Wuhan.

"Mohon doanya dari keluarga dan saudara-saudara saya yang ada di Aceh. Khusus untuk pihak pemerintah baik bupati, gubernur hingga pemerintah pusat, semoga bisa memberi yang terbaik untuk kita mahasiswa Indonesia ini yang lagi Wuhan," harapnya.

(agse/fdn)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mobil Goyang-goyang, Oknum Dokter dan Perawat Digerebek di Bandara Haluoleo

Video Viral Siswi SMA Digerayangi Ramai-ramai Dicari, Pemprov Sulut Gandeng Polisi

Menjadi Viral Video Mesum di Tiktok, Remaja Pengunggah Masih Status Pelajar SMP