Gadis Difabel Tewas, Kapolres Bantul: Belum Ada Bukti Pemerkosaan

Seputaran detik terkini - Polisi belum bisa memastikan difabel asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dirampok lalu dibunuh juga diperkosa tersangka. Sebab sampai sekarang ini hasil pemeriksaan dari rumah sakit belum keluar.

"Ya kami belum tahu apakah bercak darah (di vagina korban) itu karena ada gesekan, atau bercak darah karena hal lain kami belum tahu," kata Kapolres Bantul, AKBP Imam Kabut Sariadi kepada detikcom, Senin (20/11/2017).

"Ada pendapat penyidik kami yang melakukan pendalaman, termasuk berkoordinasi ke rumah sakit. Ternyata untuk saat ini belum ditemukan ada unsur pemerkosaan," imbuh Imam.

Oleh sebab itu, Imam menerangkan pihaknya belum bisa memastikan apakah korban juga diperkosa oleh pelaku. Meski di vagina korban ditemukan bercak darah, korban saat ditemukan juga tidak mengenakan pakaian.

"Saya belum bisa memastikan apakah itu pemerkosan atau tidak, karena minim bukti untuk itu. Hasil dari rumah sakit juga belum ada," paparnya.

Imam melanjutkan, tersangka ke penyidik juga mengelak telah memperkosa korban. Tersangka hanya mengakui telah membunuh korban, lalu menjarah barang-barang berharga yang berada di dalam rumah.

"Contohnya pengakuan dari tersangka, dia (tersangka) tidak merasa melakukan itu," paparnya.

Polisi sendiri berhasil mengamankan tersangka, pagi tadi pada pukul 03.00 WIB. Tersangka adalah Andreas Fransiskus (42), warga asal Papua yang sudah lima tahun ini tinggal di Yogyakarta.

Imam menjelaskan, atas perbuatannya tersangka dijerat pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang berdampak menghilangkan nyawa seseorang.

"Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," pungkasnya.

Diwawancara sebelumnya, Kapolsek Sedayu Kompol Sugiarta mengatakan bahwa diduga korban diperkosa pelaku.

"Korban diduga diperkosa," kata Sugiarta, Minggu (20/11).

Korban ditemukan tewas dalam keadaan tanpa pakaian di rumahnya pada Sabtu (19/11) pagi. Jasadnya ditemukan sang kakak dalam posisi terlentang di kamar. Saat itu perempuan yang sehari-hari tinggal bersama kedua orang tuanya sedang sendirian di rumah. Sedangkan ayah dan ibu korban saat itu sedang berjualan di pasar.

(sip/sip)